
garudaonline-Aceh Selatan | Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Dr Muhibutthabari MAg mengatakan, sesungguhnya Islam memandang kekekuasaan hanya sebagai sarana menyempurnakan pengabdian kepada Allah SWT.
Jika siyasah diartikan sebagai orientasi kekuasaan dan jika yang dimaksud siyasah adalah mengatur segenap urusan umat, maka Islam sangat menekankan pentingnya siyasah.
“Bahkan, Islam sangat mencela orang orang yang tidak mau tahu terhadap urusan umat,” katanya pada acara Muzakarah Masalah Keagamaan Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Selatan 2021 di Hotel Dian Rana, Tapaktuan, Senin (1/11/2021).
Menurut Muhibbutthabari, pemateri Fiqh Siyasah (Politik dalam Pandangan Islam) dengan judul “Pemahaman dan Praktik Politik Islam masa lalu, kini dan masa mendatang”.
Orientasi utama politik Islam terkait dengan masalah kekuasaan yaitu tegaknya hukum-hukum Allah di muka bumi.
“Hal ini menunjukkan, kekuasaan tertinggi ialah kekuasaan Allah SWT,” kata Muhibutthabari.
Prinsip ‘istikhalaf’ pada hakikatnya untuk menciptakan kemaslahatan bagi setiap individu umat.
Lebih jauh disampaikannya, argumentasi didasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Islam adalah agama syumul yang mengatur berbagai aspek kehidupan.
Syariat Islam juga mengatur bidang muamalah seperti ekonomi, politik, pendidikan sosial budaya dan lainnya.
“Intinya, ajaran Islam adalah mengajari kebaikan sesama manusia dan menyebar luaskan manfaat kepada lainnya,” kata Muhibutthabari. (HER)