Ketua DPRDSU Baskami Ginting Akomodir dan Perjuangkan Aspirasi Guru Honorer

150
Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting diabadikan bersama pengurus Forum Guru Tidak Tetap (FGTT) di ruang rapat pimpinan

garudaonline-Medan | Ketua DPRD Sumut, Drs Baskami Ginting menegaskan, pihaknya akan mengakomodir dan memperjuangkan aspirasi para guru honorer di Provinsi Sumatera Utara.

Baskami menyatakan hal itu saat menerima kedatangan Forum Guru Tidak Tetap (FGTT) Sumut di ruang rapat pimpinan dewan, Selasa (2/11/2021).

Ia menjelaskan, proses penambahan kuota penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Sumatera Utara masih bisa dilakukan.

Mengingat masih memungkinkan dilakukan evaluasi pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Provinsi Sumatera Utara 2022.

“Saya bersama teman-teman anggota dewan akan berusaha memperjuangkan semaksimal mungkin, agar para guru honorer ini bisa diangkat menjadi PPPK,” tegas Baskami.

Sebelumnya, Ketua FGTT, M Fadlan mengatakan, pihaknya mengeluhkan jumlah kuota yang terlalu sedikit untuk para guru honorer di Sumatera Utara.

Menurut Fadlan, jumlah guru honorer yang telah mendapat SK dari Gubernur melalui Kepala Dinas Pendidikan Provsu berjumlah 7853 orang se-Sumatera Utara.

“Kami guru honorer baik SMA, SMK, SLB berjumlah 7853. Kami sudah mendapat mandat berupa surat tugas dari Kadisdik Provinsi,” ujarnya.

Menurut Fadlan, kuota penerimaan PPPK yang hanya mencapai seribu orang saja di APBD 2022 tidak mengakomodir tuntutan para guru honorer.

Ia menyebutkan, keseluruhan guru honorer dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB berjumlah 13 ribuan orang.

Kalau hanya diangkat seribu kuota saja, ini tidak mewakili. “Kami berharap kuota tersebut ditambah menjadi 2 ribu hingga 3 ribu orang untuk PPPK guru honorer,” harapnya.

Ia mengungkapkan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sebenarnya telah mendorong pemenuhan kuota untuk penerimaan guru di Sumatera Utara.

Sayangnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menunda penerimaan calon PPPK tahun ini untuk 10.991 formasi tenaga pengajar atau guru.

Alasannya, sebut Fadlan, karena ketiadaan anggaran dan Pemprovsu fokus pada infrastruktur pada 2021.

“Kami sudah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi E DPRD Sumut. Tetapi memang anggaran itu ditunda karena anggaran tidak memungkinkan,” imbuhnya.

Dikatakannya, nasib guru honorer masih memprihatikan. Banyak terjadi, guru honorer tidak digaji sesuai jam mengajarnya.

Ada yang hanya dibayar sebesar 20 jam per minggu untuk satu bulan. Padahal dia mengajar selama 80 jam selama sebulan.

“Belum lagi ada yang mengajar 20 jam, tetapi hanya dibayar setengahnya,” jelas Fadlan.

Fadlan berharap, Ketua DPRD, Baskami Ginting menerima keluhan dan meneruskan aspirasi tersebut ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pernyataan Pak Menteri itu menjadi dasar kami agar kiranya pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendapatkan kuota maksimal untuk PPPK bukan kuota minimal.

“Kami bersyukur, Pak Baskami mendengar keluhan kami. Semoga tekad bapak dalam memperjuangkan nasib guru honorer, akan berhasil sesuai harapan kami,” ujarnya.(UJ)

Berita sebelumyaWagubsu Musa Rajekshah Apresiasi Kemajuan Wisata Kabupaten Langkat
Berita berikutnyaPolda Jatim Gelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Para Kasat dan Kapolsek