Baskami : KONI Sumut Belum Laporkan Hasil PON Papua ke DPRD Sumut

183
Baskami Ginting

garudaonline-Medan | Ketua DPRD Sumut, Drs Baskami Ginting mengatakan, KONI provinsi belum memberi laporan pertanggungjawaban tentang hasil PON Papua 2021 ke legislatif, termasuk soal pemberian tali asih kepada atlet berprestasi.

Terkait hal itu, kata Baskami, pihaknya belum bisa berspekulasi terlalu jauh tentang kesiapan Sumut sebagai tuan rumah bersama Aceh pada PON 2024 mendatang.

Pihaknya masih menunggu laporan pertanggungawaban dari KONI Sumut tentang PON kemarin termasuk soal berapa besar tali asih untuk atlet peraih medali.

“Apalagi saat ini juga masih berlangsung Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua. Mungkin laporannya bersamaan nanti,” kata Baskami menjawab wartawan, Senin (8/11/2021).

Pada laporan nanti, kata Politisi senior PDI Perjuangan ini, DPRD Sumut juga akan mempertanyakan kegagalan Sumut masuk 10 besar klasemen perolehan medali PON Papua.

“Semuanya akan dievaluasi, apa yang menjadi kendala dan bagaimana solusinya ke depan,” sebut Baskami seraya mengapresiasi gencarnya kritik masyarakat terhadap kinerja KONI Sumut.

Kritik itu juga bagian dari motivasi untuk menuju perbaikan. “Kalau semua kalangan memberi perhatian, itu bagus,” ujarnya.

Sebelumnya, KONI Sumut di bawah kepemimpinan Jhon Lubis diterpa kritik tajam, karena dianggap gagal menorehkan prestasi terbaik pada PON 2021 di Papua.

Namun, keterpurukan itu justru dibantah Wakil Ketua I KONI Sumut Prof Dr Agung Sunarno MPd.

Profesor Pendidikan Keolahragaan ini mengatakan, meski hanya bertengger di posisi 13 klasemen dengan raihan 10 emas, 22 perak dan 23 perunggu di PON 2021 Papua, prestasi kontingen Sumut sebenarnya tidak terlalu mengecewakan.

Pasalnya, di arena itu justru muncul kejutan dari sejumlah atlet lapis dua yang berhasil meraih perak.

Selain itu, pada PON 2021 di Papua, Sumatera Utara hanya mengikuti 37 cabang olah raga dan 40 atlet tidak bisa diikutsertakan.

Sementara, pada PON sebelumnya di Bandung-Jawa Barat, Provinsi Sumut berperan di 47 cabor dengan perolehan 16 emas, 17 perak, 33 perunggu dan berada di posisi 9.

“Kendala lainnya akibat pandemi Covid-19 Pelatda PON ketika itu juga terganggu,” kata Profesor Agung Sunarno.(UJ)

Berita sebelumyaKetua DPRDSU : Pemprovsu Harus Tindak Tegas Pemborong Nakal
Berita berikutnyaPLN Gelontorkan Rp82,4 Miliar Untuk Operasional Gardu Induk di Simalungun