
garudaonline-Binjai | Grand opening Binjai Milenial Market berada di Jalan T Amir Hamzah Simpang Kebun Lada Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara, Sabtu (13/ mendapat sorotan berbagai pihak.
Pasalnya, pada acara grand opening tersebut, menampilkan penari-penari waria berpakaian kurang senonoh.
Cilakanya, penampilan waria berpakaian tidak senonoh itu, selain disaksikan ribuan pasang mata orang dewasa, juga ditonton anak–anak.
Terkait hal ini, anggota DPRD Sumut, Rudi Alfahri Rangkuti menyatakan kecewa dengan Pemko Binjai, yang membiarkan kegiatan tidak sesuai dengan norma-norma agama dibiarkan bebas di kota rambutan ini.
“Binjai ini kota religius bukan Las Vegas. Jadi, Pemko Binjai harus mengambil tindakan tegas untuk menutup lokasi Binjai Milenial Market dan tempat berbau maksiat lainnya,” katanya.
Rudi mengatakan penampilan penari-penari waria itu tidak sesuai dengan visi misi Pemerintah Kota Binjai mewujudkan Binjai maju, berbudaya dan religius.
“Kalau kegiatan seperti ini bisa dibiarkan bebas bagaimana para generasi muda Kota Binjai ke depan dan visi-misi Pemerintah Kota Binjai hanya slogan saja,” tegasnya.
Politisi PAN ini juga mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota Binjai menutup lapangan merdeka Binjai.
“Lapangan Merdeka Binjai ditutup, Binjai Milenial Market boleh buka, berkerumun juga masyarakat tidak sesuai prokes. Kebijakan apa ini,” tanya dia.
Rudi Alfahri meminta ormas Islam bertindak agar menyikapi kegiatan berbau maksiat di Kota Binjai, agar tidak terulang kembali di kemudian hari.
“MUI, NU, Muhamadiyah, Al-Washliyah dan yang lainya harus tegas mempertanyakan hal ini kepada Pemerintah Kota Binjai,” imbau Rudi Alfahri.
Dia mendukung jika niat Pemerintah Kota untuk meningkatkan perekonomian dan membuka lowongan kerja untuk masyarakat Kota Binjai dengan hadirnya Binjai Milenial Market.
“Tapi, kebijakan itu haruslah sesuai dengan nilai budaya dan norma-norma agama yang kita anut dan yakini,” pungkasnya.(anora)