
garudaonline-Langkat | Revolusi mental adalah perubahan secara cepat dalam cara berpikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia, mengacu pada nilai-nilai strategis.
Hal itu disampaikan Bupati Langkat dalam arahan tertulis dibacakan Kakan Kesbangpol Langkat Faisal Badawi SSos, pada pembukaan Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Gedung PKK Langkat, Selasa (21/12/2021).
Lebih jauh dikatakan bupati, kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperjuangkan para pahlawan 76 tahun silam melalui perang revolusi, mampu melepaskan diri bangsa Indonesia dari belenggu penjajah.
Kemerdekaan telah dirasakan rakyat Indonesia hingga saat ini. Namun, sesungguhnya perjuangan bangsa Indonesia belum selesai.
“Pada hakikatnya kita semua masih harus melakukan revolusi. Namun dalam arti yang berbeda, bukan lagi harus mengangkat senjata,” kata bupati.
Tapi membangun jiwa dan mental bangsa, membangun jiwa yang merdeka, mengubah cara pandang, pikiran sikap dan perilaku yang berorientasi untuk kemajuan.
Karena itu, sebut bupati, membangun jiwa dan mental bangsa merupakan modal dasar untuk membangun sebuah bangsa.
Oleh sebab itu gerakan nasional revolusi mental ini semakin relevan bagi bangsa Indonesia yang saat ini tengah menghadapi problem pokok bangsa.
“Yaitu merosotnya wibawa negara, merebaknya intoleransi dan melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional,” kata Bupati Terbit Rencana PA.
Untuk itu, bupati berharap, melalui sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh elemen masyarakat.
Yaitu, tentang arti pentingnya membangun rasa kebersamaan, persaudaraan dan toleransi di antara segenap komponen anak bangsa.
Bupati juga berharap besar melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental, akan memberi dampak positif bagi seluruh elemen masyarakat.
Gerakan Nasional Revolusi Mental diikuti 191 peserta dari kalangan ASN, ormas, akademisi, kelompok milenial dan perwakilan masyarakat.(SLM)