Banjir di Madina dan Padangsidimpuan, Puluhan Tiang Listrik Tumbang

430

garudaonline – Medan | Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terdampak banjir dan longsor.

Bencana tersebut menyebabkan puluhan tiang listrik tumbang, 454 unit gardu distribusi dan 30.195 pelanggan terdampak.

“Aset PLN mengalami kerusakan parah seperti tiang tumbang dan patah, kawat HUTM tertimpa pohon dan putus serta beberapa konstruksi jaringan rusak atau miring,” kata Manager PLN UP3 Padangsidimpuan, Yusuf Hadianto, Senin (20/12/2021).

Yusuf mengatakan saat ini telah disiagakan petugas PLN sebanyak 61 orang dan 2 mobil crane untuk mempercepat proses recovery atas gangguan jaringan listrik yang disebabkan banjir dan tanah longsor ini.

“Atas kejadian ini, PLN UP3 Padangsidimpuan melakukan aksi cepat tanggap untuk mengatasi gangguan kelistrikan di wilayah yang terdampak,” jelasnya.

Hingga saat ini, tambah Yusuf, PLN telah berhasil menyalakan 12.710 pelanggan dan 240 unit gardu distribusi. Dalam proses recovery gangguan jaringan listrik ini, petugas PLN mengalami banyak kesulitan dan hambatan.

“Pelaksanaan pekerjaan terhalang longsoran tanah yang masih belum dibersihkan dan hujan deras di sekitar lokasi bencana yang terus turun. Petugas PLN tanpa henti secara bergantian terus berupaya melakukan perbaikan di sejumlah lokasi yang terdampak padam listriknya,” urainya.

Sementara itu, General Manager PLN UIW Sumatera Utara Pandapotan Manurung mengatakan beberapa akses jalan masih tertimbun longsor di Kabupaten Madina. Kondisi ini menjadi penghalang petugas PLN untuk melakukan perbaikan pada jaringan distribusi listrik. Setidaknya 40 tiang HUTM terbawa banjir dan belum dapat diperbaiki.

“Saat ini sebagian arus listrik untuk warga Natal yang terdampak padam di manuver dari Provinsi Sumatera Barat. Upaya ini dilakukan untuk memperkecil jumlah pelanggan padam di daerah tersebut,” paparnya

Pandapotan Manurung menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga yang mengalami gangguan jaringan listrik.

“Proses perbaikan terganggu karena kondisi di daerah bencana masih rawan dan hujan deras, ditambah lagi akses jalan yang masih tertimbun longsor. Mudah-mudahan gangguan ini dapat segera diselesaikan oleh petugas kami,” imbuh Pandapotan.

(Nor)

 

Berita sebelumyaKemendagri Dorong Pemda Segera Buat Perda Retribusi Penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung
Berita berikutnyaTotal Produksi Sampah Nasional pada 2020 Mencapai 67,8 Juta Ton