
garudaonline-Langkat | Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Langkat, mengapresiasi kinerja Kejaksaan Negeri Langkat, yang telah berhasil membongkar manipulasi pengelolaan anggaran di Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut.
Hal itu dikemukakan Ketua IMM Kabupaten Langkat, Arie Armanda saat mendengar penjelasan dari Kasubsi B Kejari, saat beraudiensi ke Kejari Langkat, Selasa (27/7/2021) di Stabat.
Lebih jauh disampaikan Arie, kehadiran IMM Langkat untuk memberi apresiasi atas kinerja Kejari Langkat yang mampu membongkar, bahkan menetapkan beberapa tersangka manipulasi anggaran perbaikan jalan.
Baik di lingkungan Bina Marga dan Bina Konstruksi Pemprov Sumut maupun di lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Arie, kehadiran IMM untuk beraudiensi diterima Juanda Fadli SH, yang menjabat Kasubsi B Kejari, Dika Permana Ginting SH sebagai Plt Kasubsi C Kejari dan Waliyullah SH, staf Intelijen Kejari.
Arie menjelaskan, saat audiensi, pengurus IMM Langkat mempertanyakan sejauhmana kasus Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara.
Pertanyaan itu dijawab Juanda Fadli selaku Kasubsi B Kejari Langkat, bahwa kasus yang ditangani hingga saat ini sudah sampai penetapan beberapa tersangka bagi pejabat di dua dinas tersebut.
Dasar untuk penetapan sebagai tersangka, bahwa aplikasi penggunaan anggaran untuk jalan tersebut memang telah ditemukan manipulasi, hanya 20% saja diserap untuk pemeliharaan jalan di beberapa kecamatan di Langkat.
Selanjutnya, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi berinisial EP pada waktu menjabat sebagai Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, ditetapkan sebagai tersangka.
Karena itu, IMM Langkat usai audiensi memberi plakat sekaligus mengapresiasi Kejari Langkat atas kinerja positif yang telah membuahkan hasil sesuai harapan masyarakat.
Dalam hal ini, IMM Langkat akan terus fokus pada tugas dan fungsi mahasiswa sebagai agent of change dan social control di negeri bertuah Langkat.
“Terlebih isu jalan memang sangat sensitif di Kabupaten Langkat, terlebih jalan-jalan provinsi yang harusnya menjadi perhatian lebih dari Pemprovsu, bukan malah jadi bancakan korupsi,” tandas Arie.(SLM)