garudaonline-Medan | Politisi Partai Golkar Sumut, H Dhody Tahir yang kini diberi amanah menjadi Sekretaris Fraksi Partai Golkar dan Ketua Komisi B DPRD Sumut menyebutkan, dalam menjalani kehidupan dirinya selalu mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.
Dhody mengemukakan hal itu terkait dengan keberadaan dirinya, yang sejatinya pada pemilihan legislatif (Pileg) yang diikutinya belum beruntung alias tidak terpilih menjadi anggota legislatif (dari dapil Asahan-Tanjung Balai-Batu Bara).
Namun, faktanya Ketua Koordinator Bidang Penggalangan Kelompok Strategis DPD Partai Golkar Sumut, 2020-2025 ini sudah dua kali dilantik menjadi anggota DPRD Sumatera Utara sebagai pengganti antar waktu (PAW).
Pertama, pada 19 Maret 2019 lalu dilantik menjadi anggota DPRD Sumut menggantikan Hj Helmiati. Sedangkan pada 14 September 2020, bapak empat anak ini kembali dilantik menjadi anggota DPRD Sumut sisa masa bakti 2020-2024 menggantikan Syamsul Bahri Batubara, yang meninggal dunia.
Pasca dilantik menjadi anggota DPRD Sumut, beberapa bulan kemudian mantan CEO PSMS Medan ini juga diberi kepercayaan menyandang sejumlah jabatan penting, baik di dewan maupun di DPD Partai Golkar Sumut di bawah kepemimpinan H Musa Rajekshah (Ijeck).
“Dalam berpolitik, saya tidak ambisi. Begitupun jika diberikan kepercayaan dalam mengemban sebuah jabatan, akan berupaya melakukan yang terbaik semampu saya,” kata pria berdarah Melayu Tebing, kelahiran Dolok Merangir 16 Juli 1959 ini kepada garudaonline, Rabu (3/2/2021).
Selain tidak memendam ambisi, kata Dhody, dirinya juga bersikap loyal dan tidak pernah lupa menjalin silaturahmi dengan semua kalangan dan peduli terhadap sesama.
“Dan, tentunya yang terpenting selalu ingat kepada perintah beliau (Allah SWT) serta selalu meminta restu dari ibunda saya (selama masih hidup),” katanya.
Putra Datuk Muhammad Tahir dan Hj Hamidah Nasution ini menambahkan, dirinya juga tidak akan pernah melupakan peran dan doa ibunya, yang telah membesarkan serta mendidiknya hingga bisa seperti sekarang.
“Doa paling makbul dalam kehidupan kita adalah doa ibu. Jadi, jangan coba-coba membuat ibu kita merasa sakit hati,” kata Dhody, yang sebelumnya lama menekuni dunia bisnis dan aktif di HIPMI, KADIN, REI dan mulai terjun di ranah politik semasa Partai Golkar Sumut dipimpin H Syamsul Arifin.
Apa yang diungkapkan Dhody di atas agaknya bukanlah pepesan kosong belaka. Sosok Dhody selama ini memang dikenal sebagai pengusaha dan politisi yang humble, peduli terhadap rakyat kecil, serta dikenal sangat bersahabat dengan kalangan jurnalis.
Selain itu, Dhody juga cukup sukses dalam mendidik anak-anaknya, yang tertua kini melanjutkan bisnisnya. Sedangkan dua lagi kini menempuh studi di luar negeri, dan si bungsu masih duduk di SMP.
“Semua yang sudah dapatkan selalu saya syukuri dan tidak pernah lupa untuk terus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, Allah ajja wa jalla,” ujar Dhody dengan santun dalam suasana penuh keakraban. (agus salim ujung)