
garudaonline – Medan l Sopir dan kondektur mobil gendong (car carrier) PT Indo Prima Trans Media jadi korban pencurian dengan kekerasan (Curas) oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) persis di depan gudang mobil PT Arista Sukses Mandiri di Jalan Ngumban Surbakti, Sempakata, Kecamatan Medan Selayang.
Kejadian ini juga telah dilaporkan korban yang tertuang dalam Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/248/I/2022/SPKT/Polrestabes Medan Tanggal 21 Januari 2022.
Pada wartawan, Senin (24/1/2022) korban, Irwan (46) warga Jalan Karya, Kecamatan Medan Barat menceritakan, peristiwa itu terjadi pada, Rabu 19 Januari 2022 sekira Pukul 23.00 WIB.
Saat itu korban dan kondekturnya, Muhammad Mustami (20) sedang muat mobil ke truk untuk dibawa ke Aceh. Lalu datang dua orang dalam keadaan mabuk sambil minta rokok. Korban mengatakan tidak ada.
Tak lama kemudian, datang dua orang lagi dengan kondisi mabuk juga minta uang pada korban. Korban tak memberi dan mereka terlibat adu mulut. Para pelaku yang kesal karena tak diberi uang lalu mengeroyok kedua korban. Salah seorang pelaku terlihat memegang senjata tajam (sajam) menodongkan ke arah korban.
Karena karena jumlah, kedua korban kemudian minta pertolongan ke dalam gudang mobil PT PT Arista Sukses Mandiri sambil berteriak minta tolong. Sekuriti gudang yang mengetahui kedua korban dalam bahaya, berusaha melerai.
Namun karena ada salah satu pelaku yang membawa senjata tajam kedua sekuriti yang berjaga pada malam itu, Septiandi dan Zulham Ardani tak bisa berbuat banyak.
Para pelaku yang semakin beringas akhirnya melampiaskan kekesalan pada kondektur, Muhammad Mustami. Namun, akhirnya bisa dilerai oleh petugas keamanan.
Kemudian keempatnya pergi meninggalkan lokasi sambil menggondol uang tunai milik korban dan uang jalan senilai Rp 3 juta dan 2 unit ponsel yang ada di dalam mobil.
“Mobil saat itu memang dalam kondisi tidak terkunci. Uang jalan dan uang pribadi saya Rp 3 juta bersama 2 unit ponsel yang ada di dalam mobil hilang. Total kerugian sekitar Rp 11 juta,” tuturnya.
Sementara, salah seorang sekuriti PT Arista Sukses Mandiri, Septiandi yang menyaksikan kejadian malam itu membenarkan kalau keduanya sempat minta pertolongan ke dalam gudang.Ā Dia bersama temannya, Zulham Ardani yang bertugas pada malam itu memang tidak langsung memberi pertolongan.
“Kami mencegah agar mobil-mobil yang ada di dalam aman terlebih dahulu. Setelah itu kita coba lerai. Para pelaku sepertinya dalam kondisi mabuk. Salah satunya juga terlihat memegang senjata tajam sejenis pisau,”kata Septiandi pada pada wartawan.
Meski keduanya menjadi korban, namun perusahaan tempat mereka bernaung, PT Indo Prima Trans Media yang bergerak dibidang jasa pengangkutan mobil ini terkesan lepas tanggungjawab. Uang jalan yang dicuri oleh sekelompok orang tak dikenal malah dibebankan ke korban. “Perusahaan tidak mau tahu masalah uang jalan yang dicuri itu,” tuturnya. (DOD)