Dua pemain muda Indonesia, Waliyuddin Shofa (Persib Bandung) dan Rohmat Nuridaya (PSM Makassar), baru saja menyelesaikan program pelatihan dua pekan di Akademi Club Osasuna, Tajonar, Spanyol. Pelatihan ini memberikan mereka kesempatan untuk merasakan langsung metode pelatihan La Liga Spanyol yang terkenal.
Waliyuddin, seorang bek tengah, dan Rohmat, pemain sayap, mendapatkan pengalaman berharga berlatih dengan sistem yang diterapkan di klub La Liga tersebut. Awalnya, bek kiri Persija Jakarta, Peres Akwila, juga dijadwalkan ikut serta, namun pemanggilannya ke pemusatan latihan Timnas Indonesia Usia Muda membuatnya harus membatalkan keberangkatan.
Kerja sama Akademi Osasuna, Tajonar, dengan Ekkono Method, memberikan pelatihan yang komprehensif. Bukan hanya sekadar latihan di lapangan, program ini juga mencakup aspek pengembangan holistik pemain muda.
Metodologi Tajonar dan Pengembangan Pemain Muda
Selama dua minggu, Waliyuddin dan Rohmat berlatih bersama tim U-16 Osasuna. Mereka juga berkesempatan untuk mengenal budaya Navarra, sebuah pengalaman berharga yang melengkapi pelatihan sepak bola mereka.
Ini merupakan kunjungan keempat sejak Desember 2024, dimana perwakilan atau pemain dari klub internasional datang ke akademi Tajonar untuk mempelajari “Método Tajonar”. Metode ini telah diakui secara internasional dan menjadi rujukan pengembangan pemain muda di Spanyol.
“Osasuna adalah referensi dalam pengembangan pemain muda secara nasional dan telah mendapatkan pengakuan internasional. Hal ini sangat penting bagi proses internasionalisasi klub. Kami telah menjadi pilihan utama bagi klub-klub, liga-liga dan perusahaan-perusahaan internasional karena kami menyediakan lingkungan yang aman, dapat diandalkan dan luar biasa untuk mengembangkan para pemain sepak bola muda,” ujar Ángel Alcalde, direktur Tajonar.
Alasan Pemilihan Osasuna dan Ekkono Method
Tajonar dipilih sebagai salah satu dari enam akademi yang menjadi tuan rumah bagi tiga dari 18 pemain muda Indonesia dalam proyek peningkatan level sepak bola Indonesia. Pemilihan Osasuna didasari pada reputasinya dalam pengembangan pemain dan pendekatan uniknya.
Akademi Osasuna dikenal karena fokusnya pada performa atletik dan pengembangan holistik pemain, termasuk aspek akademis, kesejahteraan sosial dan psikologis, kesehatan emosional, dan pertumbuhan pribadi.
“Pilihan pertama kami adalah Osasuna karena kualitas akademiknya. Ini adalah klub yang telah membuktikan kemampuannya untuk mengembangkan pemain yang berhasil masuk ke tim utama. Dalam hal metodologi dan pengajaran, akademi Osasuna adalah salah satu yang terbaik di Spanyol. Itulah mengapa kami memutuskan untuk membawa para pemain berbakat ke sini untuk berlatih,” jelas Aitor Orive, manajer proyek internasional Ekkono Method.
Orive menambahkan, “Proyek ini dikembangkan melalui kerja sama dengan liga Indonesia. Tujuan kami adalah untuk meningkatkan sepak bola Indonesia, dimulai dengan memilih tiga pemain U-16 dari masing-masing 18 tim papan atas. Setelah melakukan analisis video dan melihat mereka secara langsung, kami memilih pemain terbaik dari masing-masing tim, yang berjumlah 18 orang. Pada tahap akhir ini, para pemain ini akan berangkat ke Spanyol untuk menjalani latihan bersama tim-tim profesional.”
Manfaat Pelatihan dan Harapan ke Depan
Para pemain Indonesia tidak hanya berlatih sepak bola, tetapi juga mendapatkan pelajaran bahasa Spanyol dan mengunjungi beberapa lokasi ikonik di Navarra. Pengalaman ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan mereka secara keseluruhan.
“Sepak bola dapat membuka banyak pintu, dan dalam hal ini, Osasuna memiliki potensi yang sangat besar. Ketika para pemain ini datang ke sini, selain mengikuti latihan, bergabung dengan tim U-16 Osasuna mendorong mereka untuk menantang diri mereka sendiri dan melihat kemampuan mereka,” kata Alcalde.
Alcalde menambahkan, “Ada banyak tujuan yang ingin dicapai oleh mereka selama berada di sini, tapi ini bukan hanya tentang sepak bola. Mereka juga berkesempatan untuk merasakan tanah, budaya dan kuliner kami.”
Selain Osasuna, klub-klub lain yang berpartisipasi dalam program ini termasuk Girona, Deportivo Alavés, C.E. Europa, FC Andorra, dan Reus Reddis. Kunjungan pemain muda Indonesia ini melanjutkan tren kunjungan dari klub internasional lainnya, seperti Portland Timbers, Yamaguchi FC, dan FC Dallas.
Program pelatihan di Osasuna ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia, khususnya dalam hal pembinaan pemain muda. Pengalaman berlatih dengan metodologi modern dan berstandar internasional ini akan sangat berharga bagi Waliyuddin, Rohmat, dan pemain muda Indonesia lainnya yang berpartisipasi di masa mendatang.