Harga Cabai Merah di Medan Naik Imbas Cuaca Buruk

376

garudaonline – Medan | Harga cabai merah meroket sangat tajam di akhir pekan ini. Dimana di tingkat pedagang pengecer harga cabai merah mencapai 50 ribu per Kg. Kenaikan harga cabai merah tersebut tentunya bisa memicu tekanan laju inflasi.

“Dan sudah barang pasti akan menjadi beban pengeluaran rumah tangga. Terlebih di wilayah Sumatera Utara cabai menjadi salah satu komoditas yang banyak di konsumsi,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (1/10/2021).

Dia mengatakan kenaikan harga cabai belakangan ini lebih dikarenakan oleh faktor cuaca. Dari hasil pemantauan lapangan, intensitas hujan yang sangat tinggi menjadi salah satu pemicu turunnya produktifitas cabai di tingkat petani. Dimana petani enggan melakukan pemanenan saat terjadi hujan.

“Belum lagi lalu lintas jalur distribusi Tanah Karo – Medan yang rawan longsor. Keterlambatan 1 atau 2 jam saja bisa memicu terjadinya perubahan harga (naik) cabai merah itu sendiri. Hal ini dikarenakan pedagang besar, dan pedagang pengecer memiliki batas waktu tertentu dalam belanja barang dagangannya,” urainya.

Umumnya pedagang pengecer yang berbelanja di Pasar Induk (Lau Chi) itu berbelanja dalam rentang waktu pukul 9 malam hingga 3 pagi dini hari. Dimana pedagang pengecer yang semakin jauh dari Kota Medan biasanya lebih awal berbelanja di Pasar Induk.

“Di saat terjadi kemacetan saja akibat longsor bisa mengubah ekspektasi harga di Pasar Induk dan tentunya mempengaruhi harga di tingkat pedagang pengecer. Keterlambatan pasokan barang ke Pasar Induk bisa memicu terjadinya kenaikan harga di pasar itu sendiri. Akibat permintaan dan persediaan yang tidak seimbang,” jelasnya

Terlebih jika keterlambatan bisa mencapai hingga pukul 3 pagi dini hari. Maka ada potensi kenaikan harga di semua pedagang pengecer. Namun jika keterlambatan terjadi di sebelum pukul 3 pagi, umumnya harga akan bergerak dalam rentang angka yang lebar selama jam perdagangan dalam rentang waktu pukul 9.00 malam hingga pukul 3 pagi dini hari.

“Karena harga cabai yang terbentuk di Pasar Induk itu sangat mempengaruhi harga di tingkat konsumen. Jadi kalau pasokan terlihat tidak begitu banyak, maka harga di Pasar Induk cenderung bergerak ke atas. Saya menilai potensi harga bisa terus naik berpeluang terjadi dalam jangka pendek. Dengan catatan, intensitas hujan tetap tinggi,” bebernya.

(nor)

Berita sebelumyaLayanan Penyambungan Sementara Kini Tersedia di PLN Mobile
Berita berikutnyaBupati Langkat Ajak Masyarakat Jadi Garda Terdepan Kampanyekan Vaksin