Kehidupan Pasca-Chelsea: Abramovich Menuju Bab Baru

Pengambilalihan Chelsea oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital pada tahun 2022 menandai awal era baru yang penuh gejolak bagi klub London Barat tersebut. Akuisisi senilai

Redaksi

Pengambilalihan Chelsea oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital pada tahun 2022 menandai awal era baru yang penuh gejolak bagi klub London Barat tersebut. Akuisisi senilai 4,25 miliar poundsterling ini diikuti oleh pengeluaran fantastis untuk transfer pemain, menciptakan kebijakan transfer yang tak menentu dan menimbulkan rumor perpecahan di antara para pemilik.

Meskipun kedatangan Enzo Maresca tampaknya membawa sedikit stabilitas, dua musim pertama di bawah kepemilikan baru dipenuhi kekacauan dan kekecewaan. Chelsea finis di posisi ke-12 pada musim 2022/2023, dan meskipun membaik ke peringkat keenam pada musim berikutnya, hasil ini jauh dari ekspektasi yang selama ini melekat pada klub tersebut. Pencapaian ini tentu tak akan ditoleransi di bawah kepemimpinan Roman Abramovich.

Dibandingkan dengan kepemilikan Boehly-Clearlake, era Roman Abramovich dikenal dengan keputusan tegas dan cepat terkait masa depan manajer. Sikap inilah yang membawa Chelsea pada periode kesuksesan terpanjang dalam sejarah klub. Namun, Abramovich terpaksa menjual klub karena sanksi yang dijatuhkan kepada oligarki Rusia yang memiliki hubungan dengan Vladimir Putin setelah invasi ke Ukraina.

Kehidupan Roman Abramovich Pasca-Chelsea

Setelah meninggalkan Chelsea pada tahun 2022, kehidupan Abramovich berubah drastis. Sanksi perjalanan yang diberlakukan Uni Eropa memaksanya hidup dalam pengasingan, dengan Turki menjadi tempat tinggal utamanya. Gaya hidupnya yang sebelumnya mewah, dengan perjalanan ke berbagai tempat eksotis, kini sangat terbatas. Koleksi superyacht-nya pun sebagian besar terbengkalai.

The Eclipse, kapal pesiar senilai 500 juta poundsterling, kini berlabuh di Marmaris, Turki, jarang digunakan karena Abramovich jarang berada di atasnya. Pada tahun 2023, dilaporkan bahwa ia membagi waktu antara Sochi, Istanbul, dan Tel Aviv, meskipun tampaknya lebih banyak menetap di Istanbul. Meskipun lebih tertutup, kekayaannya masih terlihat.

Dengan kekayaan bersih sekitar 7,96 miliar poundsterling (sekitar Rp 170,6 triliun) menurut Forbes, Abramovich masih menikmati gaya hidup mewah dan dikenal dermawan kepada orang-orang terdekatnya. Contohnya adalah chef pribadinya, Omer Ataysin, yang secara rutin menyiapkan makanan untuknya, termasuk hidangan favorit seperti kebab pedas dan tenderloin domba.

Potensi Kembali ke Dunia Sepak Bola?

Meskipun kini menjalani kehidupan yang lebih tenang, dan bahkan dikabarkan berperan sebagai mediator perdamaian antara Rusia dan Ukraina, banyak yang bertanya-tanya apakah Abramovich akan kembali ke dunia sepak bola dengan membeli klub lain. Ada rumor yang mengaitkannya dengan pembelian klub besar di Istanbul, seperti Galatasaray, Fenerbahce, atau Besiktas.

Namun, rumor tersebut segera dibantah oleh juru bicaranya. Terkait Chelsea, Abramovich pernah menyatakan keinginannya kembali ke Stamford Bridge untuk berpamitan langsung dengan penggemar. Namun, pembatasan perjalanan menghambat hal tersebut, dan kemungkinan besar hal itu tidak akan segera terjadi.

Abramovich juga mendapat kritik karena tidak menepati janji menyumbangkan sebagian besar hasil penjualan Chelsea untuk amal. Namun, The Daily Mail mengklaim bahwa dana tersebut saat ini dibekukan di sebuah bank di London, sehingga Abramovich tidak dapat mengaksesnya. Situasi ini semakin memperumit kemungkinan kembalinya ia ke dunia sepak bola.

Tak Lagi Menonton Sepak Bola Langsung

Sebagai indikasi bahwa ia tidak akan kembali ke dunia sepak bola dalam waktu dekat, beredar laporan pada awal 2025 yang menyebutkan bahwa Abramovich telah berhenti menonton pertandingan secara langsung. Seorang teman dekatnya mengatakan kepada The Sun, “Roman masih menyukai sepak bola. Tapi, dia tidak lagi pergi ke pertandingan. Sepak bola baginya selalu tentang Chelsea.”

Pernyataan Abramovich saat meninggalkan Stamford Bridge, “Saya berharap suatu hari nanti bisa kembali ke Stamford Bridge untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Anda semua secara langsung,” kini sepertinya hanya menjadi kenangan. Kembalinya Abramovich ke London Barat nampaknya masih sangat kecil kemungkinannya.

Kesimpulannya, masa depan Roman Abramovich di dunia sepak bola masih menjadi misteri. Meskipun kekayaannya masih melimpah, prioritasnya kini tampaknya bukan lagi di lapangan hijau. Kehidupan mewahnya di luar dunia sepak bola, dipadu dengan berbagai hambatan, menunjukkan bahwa era Abramovich di sepak bola Inggris kemungkinan telah berakhir. Ia mungkin selalu mengingat masa-masa indah di Chelsea, tetapi kehidupan pasca-Chelsea telah membawa perubahan besar dalam prioritas dan aktivitasnya.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar