Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, mengungkapkan rasa frustrasinya usai kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan yang berlangsung di Sydney Football Stadium pada Kamis (20/3/2025) tersebut menyisakan banyak kekecewaan bagi pemain dan pendukung Tim Garuda.
Indonesia sebenarnya memiliki beberapa peluang emas di awal pertandingan. Tendangan Jay Idzes yang masih mampu ditepis kiper Matty Ryan dan tendangan penalti Kevin Diks yang membentur tiang gawang menjadi bukti nyata peluang yang gagal dikonversi menjadi gol. Kegagalan ini kemudian dibayar mahal dengan tiga gol cepat Australia yang dicetak Martin Boyle (penalti menit ke-18), Nishan Velupillay (menit ke-20), dan Jackson Irvine (menit ke-34).
Tertinggal tiga gol tanpa balas di babak pertama, Timnas Indonesia mencoba bangkit di babak kedua. Namun, upaya tersebut justru berbuah gol keempat Australia yang dicetak Lewis Miller di menit ke-61. Meskipun Ole Romeny berhasil memperkecil kedudukan, Jackson Irvine kembali menambah penderitaan Indonesia dengan gol di masa injury time, memastikan skor akhir 1-5.
Kekalahan ini menjadi catatan buruk bagi Timnas Indonesia, sekaligus menjadi jumlah kebobolan terbanyak yang mereka terima di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Jay Idzes mengakui bahwa skor akhir tersebut sedikit terlalu tinggi, mengingat ada beberapa momen di mana Indonesia bermain cukup baik.
“Menurut saya skornya sedikit terlalu tinggi. Dalam beberapa momen kami bermain sangat bagus,” ungkap Jay Idzes di mixed zone seusai pertandingan. Namun, ia mengakui kegagalan memanfaatkan peluang di awal pertandingan menjadi titik balik yang menentukan jalannya laga.
“Tapi, kami tidak mencetak gol dari penalti dan tandangan saya di menit-menit awal. Dalam 20 menit setelah itu, mereka mencetak dua gol cepat, satu dari penalti yang langsung disusul gol cepat setelahnya, dan skor menjadi 3-0 tak lama kemudian,” jelasnya.
Idzes menilai Timnas Indonesia kebobolan dengan terlalu mudah. Setelah tertinggal tiga gol, tim kesulitan untuk melakukan comeback. Meskipun berusaha terus menekan, Indonesia justru kembali kebobolan sebelum berhasil mencetak gol balasan.
“Kami bilang di tengah babak untuk memberikan segalanya, terus pressing. Kita hanya membutuhkan satu gol. Sayangnya, mereka mencetak gol terlebih dahulu sebelum kami,” tambah Idzes. “Kisah laga ini adalah kami kebobolan terlalu mudah. Jadi harus bekerja keras.”
Walaupun mengalami kekalahan besar, Jay Idzes dan Timnas Indonesia tetap menatap laga selanjutnya dengan optimisme. Pertandingan melawan Bahrain pada Selasa (25/3) menjadi laga krusial bagi peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Kemenangan mutlak menjadi harga mati bagi Tim Garuda.
“Sepak bola seperti ini, bahkan yang terbaik pun bisa kalah,” kata Idzes. “Sekarang ini kita harus menatap laga dua hari ke depan di mana kita harus menang di kandang. Kami harus memastikan ada di sana.”
Analisis Kekalahan Timnas Indonesia
Kekalahan telak ini bisa dianalisis dari beberapa aspek. Pertama, kegagalan memanfaatkan peluang di awal pertandingan menjadi faktor kunci. Dua peluang emas yang gagal dikonversi menjadi gol berdampak besar pada mental pemain dan mengubah jalannya pertandingan.
Kedua, pertahanan Indonesia yang kurang solid menjadi celah bagi Australia untuk mencetak gol dengan mudah. Kecepatan dan ketajaman pemain depan Australia terbukti merepotkan lini belakang Tim Garuda. Strategi bertahan yang diterapkan juga perlu dievaluasi untuk laga selanjutnya.
Ketiga, mentalitas pemain Indonesia yang mungkin terpengaruh setelah gol-gol cepat Australia juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Kemampuan untuk bangkit setelah tertinggal jauh menjadi hal krusial dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Peluang dan Tantangan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026
Meskipun mengalami kekalahan besar, peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka. Kemenangan di laga melawan Bahrain menjadi kunci utama. Timnas Indonesia harus memperbaiki kekurangan yang terlihat dalam pertandingan melawan Australia, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan pertahanan.
Tantangan yang dihadapi cukup besar. Bahrain bukanlah tim yang mudah dikalahkan. Timnas Indonesia perlu mempersiapkan strategi yang matang, meningkatkan kerjasama tim, dan menjaga mental pemain agar tetap optimistis. Dukungan penuh dari seluruh rakyat Indonesia juga sangat penting untuk membangkitkan semangat juang para pemain.
Pertandingan melawan Bahrain akan menjadi penentuan nasib Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Semoga Tim Garuda mampu bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya demi meraih kemenangan dan menjaga asa untuk tampil di Piala Dunia.