KPU Binjai Beri Piagam Penghargaan Petugas Pantarlih Tercepat

164

garudaonline-Binjai | KPU Kota Binjai memberikan piagam penghargaan kepada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) tercepat menyelesaikan tugasnya. Piagam diberikan kepada enam petugas mewakili kecamatan.

“Sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terima kasih KPU kepada seluruh Pantarlih,” jawab Ketua Divisi Sosialisasi Robby Effendi kepada wartawan kemarin.

Acara pemberian penghargaan ini dirangkai Bimbingan Teknis Persiapan Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Perubahan Pemilih Hasil Pemutakhiran Data Pemilih. Materi Bimtek  dipandu Kordiv Data dan Informasi Abdullah Arkam yang diikuti 25 PPK di Binjai.

Sebelumnya Ketua KPU Kota Binjai Zulfan Effendi menyampaikan apresiasi yang baik kepada kinerja PPK, PPS dan Pantarlih menyukseskan tahapan pemutahiran data pemilih.

Zulfan juga mengingatkan dalam waktu dekat tahapan Pemilu lainnya juga akan kita hadapi dan sukseskan. Seperti tahapan verifikasi faktual calon DPD, hingga kita menunggu kehadiran kirab nasional yang 14 April akan hadir di Binjai.

Turut menyampaikan materi terkait tahapan terdekat, Kordiv Teknis Risno Fiardi dan Kordiv Hukum Arifin Saleh.

Tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) telah berakhir 14 Maret silam. KPU Binjai sendiri menerjunkan 807 petugas Pantarlih untuk Coklit bagi 219.165 penduduk di 5 kecamatan.

Tim humas KPU Binjai bersama Kasubag Tekmas KPU Binjai Fernando Pinem dan Kasubag Data Informasi KPU Binjai Suwandi, merangkum aktivitas petugas Pantarlih tercepat menyelesaikan pekerjaannya. Ukurannya adalah selesai melakukan Coklit sebelum 30 hari kerja.

KPU Binjai mengucapkan terima kasih kepada seluruh pantarlih yang telah melakukan tugasnya dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab. Berikut nama-nama petugas Pantarlih tercepat:

Wahyu Juliati Tanjung, warga Sumber Karya, Binjai Timur ini sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berjualan. Dia menuntaskan kerjanya per 18 Februari 2023. Atau hanya 6 hari setelah dilantik pada 12 Februari 2023. Wahyu juga tercepat mewakili KPU Binjai saat menerima penghargaan tercepat dari KPU Sumut beberapa waktu lalu. Dalam bekerja ia berprinsip lebih cepat lebih baik dan tidak menunda-nunda. Sehingga jika ada kendala masih ada waktu untuk koreksi. Dalam bekerja ia pakai strategi mengerjakan coklit dari pagi sampai siang, siang istirahat lanjut sore sampai malam. Ia juga melakukan Coklit kepada warga yang sudah dikenal terlebih dulu. 60 orang dalam sehari bisa dituntaskan. Jika ada beberapa warga yang menolak didata, ia langsung berkordinasi dengan kepling setempat.

Eka Setiawati ini dari Timbang Langkat Binjai Timur. Sehari-hari sebagai guru dan menyelesaikan tugasnya per 22 Februari 2023. Ia juga berprinsip ebih baik tidak menunda pekerjaan agar cepat selesai. Dalam bekerja ia bersiasat, karena seorang guru yang mengajar sampai siang hari setelah sholat Zuhur langsung mencoklit sampai malam hari. Kendala yang dihadapi biasa wilayah yang didata sering banjir dan hewan peliharaan. Tapi kendala tersebut dapat dihadapi karena komitmen untuk menyukseskan penyelenggaraan pemilu 2024.

M Zulfirmansyah dari Binjai Selatan dan menyelesaikan tugasnya 5 hari sejak pelantikan. Ia bekerja sebagai pengurus sekolah juga punya prinsip lebih cepat lebih baik. Strateginya bisa cepat saat mendata adalah koordinasi kepada kepala lingkungan. Menurutnya jika warga tidak ditemukan saat pagi, ia akan temui lagi di siang atau malam

Prisca Amalia Nanda dari Jati Utomo, Binjai Utara, masih berstatus mahasiswa. Tekadnya adalah ingin mensukseskan pemilu 2024 dan siap tuntas bekerja selama 15 hari. Ia sengaja melebihkan target per hari warga yang akan didata. Ia lebih suka mendata pada pagi atau sore, karena siang biasanya sulit dijumpai karena sedang bekerja.

Noordin Syah Putra dari Binjai kota, sehari-hari bekerja wiraswasta ini menuntaskan Coklit selama 14 hari. Ia mengaku cepat karena bekerja sama dan koordinasi dengan dengan pantarlih lainnya. Ia terlebih dulu mendata nama warga yang telah dikenal. Suka duka selama mendata adalah ia mengaku pernah diusir dan warga menolak didata.

Rizki Akbar dari Sukamaju, Binjai Barat ini bekerja wiraswasta. Ia tuntas menyelesaikan pendataan selama 14 hari. Menurut dia agar tidak menggangu pekerjaan, ia mengerjakan amanah dengan sungguh-sungguh. Ia juga mendatangi rumah warga pagi, siang dan malam. Jika di perumahan ia meminta bantuan petugas keamanan setempat. (Anora)

Berita sebelumyaTransformasi Holding Pertambangan: MIND ID Fokus Jadi Strategic Holding, INALUM Hilirisasi Aluminium
Berita berikutnyaLuncurkan e-Kelurahan, Pelayanan Masyarakat Diharapkan Lebih Baik