Pemain bertahan Manchester United, Victor Lindelof, secara mendadak meninggalkan bangku cadangan timnya saat pertandingan perempat final Liga Europa melawan Lyon. Kejadian ini terjadi di tengah laga comeback dramatis Manchester United yang menang 5-4. Kepergian Lindelof meninggalkan banyak pertanyaan, namun kemudian terungkap alasan yang sangat menyayat hati.
Lindelof, yang masuk dalam susunan pemain inti, tidak kembali ke tempat duduknya setelah jeda babak pertama. Manajer, yang saat itu dijabat oleh Ruben Amorim (informasi ini mungkin keliru dan perlu diverifikasi, karena Ruben Amorim adalah manajer Sporting CP, bukan Manchester United), hanya menyebutkan bahwa kepergian Lindelof dikarenakan masalah pribadi.
Tragedi Kecil yang Mencekam Keluarga Lindelof
Istri Lindelof, Maja Nilsson, akhirnya menjelaskan penyebab kepergian mendadak sang suami. Putra mereka yang berusia tiga tahun, Francis, mengalami kecelakaan serius.
Kecelakaan tersebut terjadi beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Francis terjatuh dari tangga kaca di rumah mereka, mengalami cedera kepala yang cukup parah.
Perjuangan Panjang di Rumah Sakit
Nilsson menceritakan kepanikan yang melanda keluarganya saat Francis dilarikan ke rumah sakit. Bocah kecil itu harus menjalani operasi plastik karena luka di kepalanya yang cukup serius.
Operasi tersebut berjalan lancar dan Francis pun mulai menjalani masa pemulihan. Meskipun akan meninggalkan bekas luka, Nilsson bersyukur atas kesuksesan operasi tersebut.
Lindelof Kembali Berlaga Setelah Tragedi
Setelah peristiwa menegangkan itu, Lindelof tetap tampil dalam pertandingan Manchester United berikutnya melawan Wolverhampton, meskipun hanya bermain selama 78 menit. Kekalahan 0-1 tak menyurutkan semangatnya.
Lindelof diprediksi akan kembali bermain dalam pertandingan melawan Bournemouth. Kehadirannya di lapangan tentu akan menjadi suntikan semangat bagi timnya, setelah melewati masa-masa sulit bersama keluarga.
Dukungan dan Kekuatan Keluarga
Kisah ini menyoroti kekuatan keluarga di tengah cobaan. Dukungan keluarga dan tim menjadi kunci bagi Lindelof untuk tetap fokus di lapangan. Ketegaran Nilsson dalam menghadapi situasi sulit juga menginspirasi banyak orang.
Kejadian ini juga menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan anak-anak di rumah. Semoga kisah ini dapat meningkatkan kewaspadaan orang tua dalam menjaga keselamatan anak-anak mereka.
Meskipun mengalami tragedi keluarga, Lindelof tetap profesional dan kembali bermain untuk timnya. Hal ini menunjukkan dedikasi dan mental baja seorang atlet profesional. Semoga keluarga Lindelof diberikan kekuatan dan kesabaran dalam melewati masa-masa sulit ini.