
garudaonline – Medan | Nama Hasrul Benny Harahap atau HBH pastinya sudah tidak asing bagi masyarakat Kota Medan, Sumatera Utara.
Berhasil memenangkan berbagai perkara besar, membuat nama HBH terus melejit sebagai Pengacara top dan terkenal.
Dengan berbagai prestasi dan keberhasilan yang diraihnya itu, banyak orang ingin mengenal HBH lebih dekat.
Oleh karena itu, garudaonline.co.id, meminta kesempatan wawancara lebih dekat yang akhirnya mendapat persetujuan pada Kamis (22/7/2021) siang.
Dari wawancara itu diketahui, Hasrul Benny Harahap lahir di Medan pada 15 Agustus 1973. Anak ke-3 dari 5 bersaudara, pasangan Almarhum Hasan Harahap dan Lela Haiti itu tumbuh di rumah orangtuanya di Jalan Pencak, Pasar Merah Barat, Medan Kota, Kota Medan.
HBH memulai pendidikan formalnya di Sekolah Dasar (SD) Harapan 1 Medan. Setelahnya, dia meneruskan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Medan.
Selanjutnya, HBH melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Medan.
Setamatnya dari SMA Negeri 6 Medan, HBH mencoba mengejar cita-citanya menjadi seorang Penerbang (Pilot).
“Malah dulu saya berkeinginan jadi Penerbang. Enak juga rasanya bekerja sambil berpergian. Sampai 2 kali saya ikut seleksinya dulu, “ ungkap HBH saat diwawancarai garudaonline.co.id di kantornya, Jalan Sei Galang, Merdeka, Medan Baru.
Meski demikian, semangat HBH untuk menjadi orang yang berhasil tidak surut, malah sebagai kuat. Oleh karena itu, HBH memilih melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum (FH) Universitas Sumatera Utara (USU).
“Perjalanan saya meraih gelar Sarjana Hukum juga tidak mudah. Saat itu, Almarhum Ayah saya sudah tiada. Saya terbantu karena saat iti saya mendapat beasiswa, “ sambung HBH mengenang.
Setelah meraih gelar Sarjana Hukum (SH), HBH memulai karir Advocat di tahun 1996. Dengan penuh kesabaran, kejujuran dan integritas tinggi, HBH berhasil melalui berbagai cobaan di dalam perjalanan karirnya.
“Bagi saya pendidikan itu juga sangat penting untuk menunjang karir. Oleh karena itu, saya melanjutkan pendidikan S2 di USU dan saat ini sedang kuliah juga di USU untuk mengambil gelar Doktor, “ tambah HBH.
Disinggung soal tarif yang mahal mengingat kebanyakan kliennya orang kaya dan ternama, HBH sedikit tersenyum.
Namun, disebutnya kalau dirinya sebagai Advocat juga bagian dari penegak hukum. Oleh karena itu, dikatakannya tidak semua bicara bisnis.
Bahkan, diakuinya dirinya pernah membela kebenaran tanpa dibayar dan tanpa diekspos di media massa.
“Harus ada juga pengabdian kita. Jadi semuanya itu case by case. Bahkan saya pernah punya perkara yang ternyata lawan klien saya adalah teman saya. Oleh karena itu saya lakukan pendekatan, namun karena keadaan akhirnya diselesaikan sesuai hukum juga. Namun Alhamdulilah semua pihak dapat mengerti, memahami dan menerima putusan pengadilan, “ ujarnya menambahkan. Bersambung.
(AIN)