Robert Maaskant, pelatih Helmond Sport, klub kasta kedua Liga Belanda, melontarkan kritik pedas terhadap Timnas Indonesia. Kritik ini disampaikan melalui kanal YouTube Sportienuws dalam siaran khusus bertajuk De Maaskantine, yang juga membahas Timnas Belanda dan Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia.
Kritik Maaskant muncul setelah Timnas Indonesia, di bawah asuhan Kluivert, mengalami kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kekalahan ini semakin memperkuat sentimen Maaskant terhadap komposisi tim Garuda.
Kritik Terhadap Naturalisasi Pemain
Maaskant menyoroti tingginya jumlah pemain naturalisasi asal Belanda di Tim Nasional Indonesia. Dari 30 pemain yang dipanggil Kluivert, 16 di antaranya adalah pemain naturalisasi dengan kelahiran atau darah Belanda. Bahkan, staf kepelatihan pun didominasi oleh pelatih kelahiran Belanda, berjumlah sebelas orang.
Ia mempertanyakan potensi kehilangan paspor Belanda bagi pemain yang memilih membela Timnas Indonesia. “Saya harus bilang, sebenarnya saya berharap ini berjalan baik… Tapi kalau benar ada kabar pemain ini bisa kehilangan paspor Belanda mereka, itu bisa jadi masalah besar,” ungkap Maaskant.
Meskipun mengakui praktik naturalisasi pemain bukanlah hal baru dalam sepak bola dunia (misalnya di Italia atau Argentina), Maaskant menekankan kebijakan ketat pemerintah Belanda terhadap kewarganegaraan ganda yang berpotensi menimbulkan masalah bagi klub-klub.
Hype yang Berlebihan dan Kualitas Tim
Maaskant menilai bahwa hype seputar Timnas Indonesia terlalu besar. “Tapi kembali ke soal Timnas Indonesia, menurut saya *hype* mereka terlalu besar. Jujur saja, kita hampir enggak tahu tentang tim ini, jarang lihat mereka main,” katanya.
Ia mempertanyakan sejauh mana kualitas Timnas Indonesia di level internasional. Meskipun mengakui kualitas pemain-pemain naturalisasi dari Eredivisie, ia meragukan kemampuan tim tersebut untuk bersaing di level internasional.
Kegagalan penalti Kevin Diks, pemain naturalisasi asal Belanda, juga disinggung Maaskant. Meskipun mengakui kegagalan penalti adalah hal biasa, ia tetap menilai Australia, tim yang berpengalaman di Piala Dunia, masih terlalu kuat bagi Timnas Indonesia saat ini.
Peluang ke Piala Dunia 2026 dan Pilihan Pemain
Maaskant mengakui masih ada peluang bagi Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 melalui jalur lain. Namun, ia yakin para pemain naturalisasi asal Belanda akan memilih membela Belanda jika diberi kesempatan.
“Masih ada peluang buat Timnas Indonesia lolos lewat jalur lain… Tapi mari kita jujur, pemain-pemain ini enggak bakal memilih Indonesia kalau mereka punya kesempatan bermain untuk Belanda,” tegas Maaskant.
Ia menyimpulkan bahwa sepak bola membutuhkan waktu dan proses. Meskipun banyak pemain naturalisasi asal Belanda bermain di Eredivisie, itu tidak menjamin kesuksesan instan di level internasional. “Itu enggak bisa berubah dalam semalam. Sepak bola bergantung pada kualitas pemain,” pungkas Maaskant.
Dari 16 pemain naturalisasi berdarah Belanda, 12 di antaranya adalah pemain atau mantan pemain Eredivisie. Hal ini menunjukkan potensi kualitas individu yang tinggi, tetapi belum cukup untuk menjamin prestasi tim di level internasional yang kompetitif.