Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 telah menyajikan perubahan signifikan yang disambut positif oleh beberapa klub. Kehadiran teknologi VAR (Video Assistant Referee) dan wasit asing telah meningkatkan kualitas dan transparansi pertandingan. Hal ini membuat kompetisi berjalan lebih lancar dan kompetitif.
Selain itu, jadwal kompetisi yang lebih terorganisir dan pasti juga memberikan dampak positif bagi klub. Tidak ada lagi penundaan atau perubahan jadwal yang tiba-tiba, sehingga klub dapat lebih baik dalam perencanaan dan manajemen tim.
Pengaruh VAR dan Wasit Asing terhadap Kualitas Liga 1
Teknologi VAR telah terbukti meningkatkan keadilan dan objektivitas dalam pengambilan keputusan wasit. Kehadiran wasit asing juga memberikan perspektif baru dan profesionalisme yang lebih tinggi.
Hal ini membuat persaingan di Liga 1 menjadi lebih ketat dan seimbang. Tidak ada lagi jaminan kemenangan bagi tim tuan rumah, seperti yang terlihat dari penurunan persentase kemenangan kandang dari 49% di musim 2022/2023 menjadi sekitar 43% di musim 2024/2025.
Meskipun demikian, masih ada beberapa catatan. Proses pengecekan VAR terkadang memakan waktu terlalu lama, hingga 4-6 menit, yang dapat mengganggu intensitas pertandingan. Namun, secara keseluruhan, dampak positif VAR jauh lebih besar.
Kepastian Jadwal: Berkah bagi Manajemen Klub
Kepastian jadwal kompetisi menjadi sorotan penting bagi CEO Persebaya, Azrul Ananda. Ia menekankan bahwa sinkronisasi jadwal dengan agenda timnas dan FIFA Match Day telah sangat membantu klub dalam perencanaan dan pengelolaan tim.
Dengan jadwal yang pasti, klub dapat menjalankan operasional dengan lebih profesional dan efisien, layaknya perusahaan yang terstruktur. Azrul optimistis, peningkatan ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas Liga 1 di tingkat ASEAN dan Asia.
Hal senada disampaikan Direktur Teknik Maluku United, Yeyen Tumena. Kepastian jadwal sangat membantu klub dalam persiapan, terutama bagi klub debutan seperti Maluku United yang berhasil menempati peringkat tiga klasemen.
Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan Liga 1
Meskipun terdapat kemajuan signifikan, Yeyen Tumena menyoroti potensi masalah jadwal yang padat setelah FIFA Match Day. Periode tersebut dapat mengakibatkan pemain mengalami kelelahan dan risiko cedera akibat kurangnya waktu pemulihan.
Presiden Persik Kediri, Arthur Irawan, juga menambahkan bahwa persaingan antar klub kini jauh lebih ketat berkat VAR dan wasit yang kompeten. Ia mencatat penurunan signifikan persentase kemenangan kandang dalam tiga musim terakhir.
Kesimpulannya, Liga 1 musim 2024/2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan berkat implementasi VAR, wasit asing, dan kepastian jadwal. Namun, perbaikan berkelanjutan masih diperlukan untuk mengatasi beberapa tantangan yang ada, seperti durasi pengecekan VAR dan penjadwalan pertandingan yang padat setelah jeda internasional. Ke depan, konsistensi dan perbaikan berkelanjutan akan menjadi kunci untuk membawa Liga 1 ke level yang lebih kompetitif di kancah Asia Tenggara dan Asia.
Dengan berbagai perbaikan yang telah dilakukan, terlihat bahwa Liga 1 semakin mendekati standar liga profesional di kawasan Asia Tenggara. Keberhasilan ini tak lepas dari komitmen semua pihak, termasuk PSSI, operator liga, dan klub-klub peserta. Semoga tren positif ini berlanjut di musim-musim mendatang.

