Pengakuan Messi: Kehidupan di PSG, Tidak Bahagia?

Lionel Messi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya selama dua tahun berkarier di Paris Saint-Germain (PSG). Kepindahannya ke klub Prancis tersebut pada 2021, setelah kepergiannya yang terpaksa

Redaksi

Pengakuan Messi: Kehidupan di PSG, Tidak Bahagia?
Pengakuan Messi: Kehidupan di PSG, Tidak Bahagia?

Lionel Messi baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya selama dua tahun berkarier di Paris Saint-Germain (PSG). Kepindahannya ke klub Prancis tersebut pada 2021, setelah kepergiannya yang terpaksa dari Barcelona, ternyata tidak berjalan semulus yang diharapkan. Ia mengakui masa-masa tersebut sebagai periode yang tidak menyenangkan.

Meskipun PSG merupakan salah satu dari sedikit klub yang mampu memenuhi tuntutan gaji Messi, kenyataannya ia tidak merasa bahagia di ibu kota Prancis. Pengakuan ini semakin memperkuat pernyataan-pernyataan sebelumnya yang telah ia lontarkan sejak meninggalkan klub tersebut pada 2023.

Masa Sulit di Paris

Perjalanan Messi di PSG ditandai dengan berbagai tantangan. Bukan hanya kegagalan untuk meraih trofi Liga Champions, yang menjadi ambisi utama klub, tetapi juga suasana yang kurang kondusif bagi sang megabintang.

Kepergiannya dari Barcelona yang terjadi secara mendadak karena masalah keuangan klub, membuat Messi harus segera menemukan klub baru. PSG menjadi pilihannya, namun keputusan ini terbukti menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan baginya.

Perbandingan dengan Inter Miami

Kontras dengan masa sulitnya di PSG, Messi kini menemukan kebahagiaan di Inter Miami. Ia menggambarkan kepindahannya ke klub Amerika Serikat tersebut sebagai “kesempatan berharga,” terutama setelah pengalaman pahitnya di Paris.

Messi secara eksplisit menyebut dua tahun di PSG sebagai periode yang “tidak dinikmati.” Pernyataan ini menunjukkan betapa besar perbedaan suasana dan lingkungan kerja yang ia rasakan antara kedua klub tersebut.

Statistik dan Pencapaian di PSG

Selama dua musim berseragam PSG, Messi telah mencatatkan 75 penampilan, mencetak 32 gol, dan memberikan 35 assist. Statistik tersebut menunjukkan kontribusinya yang signifikan bagi tim.

Namun, capaiannya di Liga Champions bersama PSG cukup mengecewakan. Dua musim berturut-turut, PSG tersingkir di babak 16 besar. Kegagalan ini mungkin turut memengaruhi suasana hati dan kepuasan Messi selama di sana.

Meskipun torehan gol dan assistnya cukup impresif, rasa tidak bahagia yang diungkapkan Messi menunjukkan bahwa kesuksesan di lapangan tidak selalu menjamin kepuasan pribadi dan profesional. Pengalamannya ini menjadi pelajaran berharga, baik bagi dirinya maupun bagi dunia sepak bola. Keputusan bergabung dengan klub, bukan hanya soal gaji, tetapi juga soal lingkungan, tim, dan kebahagiaan pemain itu sendiri.

Tags

Related Post

Tinggalkan komentar