
garudaonline – Medan | Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Batu Gajah mulai beroperasi di Desa Empus dan Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
PLTM Batu Gajah ini memanfaatkan energi air sebagai bahan penggerak untuk pembangkit tenaga listrik yang dengan kapasitas 2×5 MW (Megawatt).
General Manager PLN Wilayah Sumatera Utara, Pandapotan Manurung mengatakan dengan beroperasinya pembangkit listrik berbahan bakar energi baru terbarukan (EBT) itu, maka akan menambah realisasi pemerintah untuk menghadirkan green energi serta mendorong percepatan terwujudnya gerakan zero carbon 2060.
“PLTM Batu Gajah dapat berkontribusi dalam membangun keandalan listrik di Sumatera Utara serta menambah pembangkit dengan bauran energi ramah lingkungan,” kata Pandapotan usai melakukan penandatanganan Berita Acara Comercial Operation Date (COD) dengan PT. Thong Langkat Energi, Kamis (20/1/2022).
Pandapotan menyebutkan keberadaan pembangkit ini juga diharapkan dapat dirasakan oleh warga sekitar dengan langsung masuk pada sistem distribusi 20 kV. Selain itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta mendorong efisiensi biaya pembelian tenaga listrik di Sumatera Utara.
“Saya ucapkan selamat atas selesainya pembangunan PLTM Batu Gajah (2×5 MW) di Langkat. Saya harap Pembangkit ini handal dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar,” jelas Pandapotan.
Pertemuan itu tak hanya dihadiri General Manager PLN UIW Sumatera Utara, Pandapotan Manurung tapi juga Senior Manager (SRM) Perencanaan, Reny Wahyu Setiaswan, SRM Distribusi Didik Wicaksono, Direktur Utama PT Thong Langkat Energi, Anton Raharjo, Komut PT Thong Langkat Energi Yan Biao, General Manager PT Thong Langkat Energi, Berman Pasaribu dan Komisaris PT Bina Mitra Herman Jaya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Thong Langkat Energi, Anton Rahardjo menyampaikan meskipun dalam pelaksanaan pembangunan PLTM Batu Gajah terdapat kendala – kendala di lapangan namun berkat koordinasi serta kolaborasi yang baik dengan PLN, maka PLTM Batu Gajah dapat diselesaikan.
“Kami berharap komunikasi serta kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik sehingga tidak terdapat kendala dalam pengoperasiannya nanti,” tutup Anton. (NOR)