
garudaonline – Mojokerto | Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto dibantu personel Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur terus melakukan penyelidikan terkait kematian Novia Widyasari Rahayu (23), Mahasiswi Universitas Brawijaya di samping makam ayahnya.
Dugaan kematian wanita asal Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto akibat bunuh diri masih mengganjal. Semula, Novia diduga melakukan bunuh karena depresi teringat mendiang ayahnya. Namun, belakangan beredar ia diduga bunuh diri karena persoalan asmara dengan oknum anggota polisi berinisial RB. RB ini polisi berpangkat Bripda dan berdinas di Polres Pasuruan.
Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar, S.I.K., M.Si saat ditemui wartawan mengatakan, telah berkoordanisi dengan Polda Jawa Timur dan Polres Pasuruan terkait dengan kebenaran oknum polisi tersebut.
“Berkaitan dengan inisial R anggota Polres Pasuran itu betul. Tim dari Polda Jatim dan Polres saat ini sedang mendalami dan investigasi terhadap informasi yang berkembang saat ini,” katanya, Sabtu (4/12/2022).
Namun, AKBP Apip belum bisa memastikan status hubungan antara korban dengan oknum anggota polisi itu.
“Kami akan dalami berkaitan informasinya yang beredar bahwa keduanya ada hubungan” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan muda, Novia Widyasari Rahayu (23), warga Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto ditemukan meninggal di makam desa setempat, Kamis (2/12/2022) sore.
Diduga, korban bunuh diri dengan menenggak racun. Ini karena di dekat lokasi ditemukan cairan seperti teh dengan bau menyengat, yang diduga racun.
Kasus kematiannya ini menjadi perbincangan di jagat media sosial. Pada Sabtu (4/12/2021) pagi, Jagat Tweeter hasteg #SAVENOVIWIDYASARI menjadi tren terpopuler di Indonesia dengan 2.469 tweet.
(rel/wan)