PPKM Jawa-Bali Berpotensi Ganggu Pasokan Bahan Makanan di Sumatera

224

garudaonline – Medan | Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sejak 3 Juli 2021 yang diperpanjang hingga 2 Agustus 2021 berpotensi mengganggu distribusi pasokan komoditas bahan makanan di Sumatera. Sebab sebagian besar pasokan bahan makanan untuk di Sumatera berasal dari Pulau Jawa.

“Misalnya saja bawang merah, sebagian besar pasokannya untuk provinsi di Sumatera (Sumut, Sumsel, Kepri, Bengkulu, Babel, Lampung) berasal dari pulau Jawa. Jadi potensi atas tidak beroperasinya transportasi akibat PPKM dapat menghambat distribusi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo, Senin (26/7/2021).

Soekowardojo meyakini PPKM dapat mencegah loss pertumbuhan ekonomi yang lebih besar di akhir tahun 2021. Namun diperlukan penguatan upaya pengendalian inflasi dan respon TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) terhadap antisipasi dampak PPKM.

“Untuk persentase pasokan cabai merah berasal dari Jawa relatif tidak terlalu tinggi dikarenakan pasokan petani lokal yang mencukupi dan masuknya masa panen,” jelasnya.

Soekowardojo menambahkan Medan menjadi salah satu kota di luar Jawa dan Bali yang menjalankan PPKM Level 4. Selama pelaksanaan PPKM di Medan, tambahnya, berdampak pada kenaikan harga bahan makanan. Namun kenaikan tersebut masih dalam batas wajar.

“Adapun kenaikan yang terjadi selama periode pelaksanan PPKM masih dalam batas yang wajar. Stabilitas harga ini juga diperkuat dengan hasil survey aliran pasokan Bank Indonesia yang menunjukan aliran pasokan pada pedagang besar di Kota Medan masih relatif stabil serta kecukupan stock di gudang bulog untuk komoditas beras, minyak goreng, dan gula pasir,” paparnya.

Pihaknya terus memantau keterjangkauan harga bahan makanan khususnya produksi lokal untuk cadangan pemenuhan pasokan. Soekowardojo menegaskan komunikasi yang efektif antar instansi terkait juga harus dilakukan untuk mencegah agar masyarakat tidak melakukan panic buying saat pelaksanaan PPKM Level 4.

“Kami terus melakukan pemantauan harian atas kelancaran distribusi di pintu-pintu  masuk provinsi selama PPKM. Saat ini perkembangan harga pangan strategis terpantau stabil. Secara umum tingkat harga masih berada pada range rerata harga 3 tahun terakhir,” pungkasnya.

(Nor)

Berita sebelumyaPeduli Umat, Dedi Iskandar Luncurkan Program ‘UMKM Binaan Kita Semua Saudara’
Berita berikutnyaKekurangan Ruang Periksa, RS Colombia Asia Medan Dirikan Tenda