Pria di Toba Dipukuli Warga Akibat Covid-19

179
Dipukuli warga

garudaonline – Toba | Seorang pria dipukuli warga menggunakan kayu gara-gara terpapar Covid-19 viral di media sosial. Dalam video yang beredar, pria yang diketahui bernama Salamat Sianipar (45) warga Dusun Bulu Silape, Desa Sianipar II, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, diseret di jalanan dengan kondisi tangan terikat tali.

Salamat tak dapat menyelamatkan diri. Dia dikelilingi sejumlah orang. Beberapa di antaranya memegang kayu berukuran panjang. Salamat sempat terduduk, namun kemudian tali yang mengikat tangannya ditarik.

Pria tersebut tersungkur di jalanan aspal. Dia kemudian dipukuli kembali sampai sampai kayu yang digunakan untuk memukul Salamat patah.

Tak hanya itu, Salamat juga ditendang. Lalu warga mengikat Salamat pada kayu. Tak ada satupun warga yang menolong Salamat. Meski sudah tak berdaya, warga terus memukuli Salamat. Warga yang menganiayanya juga tampak mengabaikan protokol kesehatan seperti tidak memakai masker.

“Ikat…ikat… Ikat…,” ujar salah seorang pria dalam rekaman video itu.

Anderson Regen Silaen salah seorang sepupu korban membenarkan video itu. Kejadian bermula saat korban mengalami flu dan demam pada 21 Juli 2021. Korban lantas memeriksakan diri di klinik tak jauh dari rumahnya. Dari hasil pemeriksaan, korban disebut terpapar virus corona

“Kondisi korban tidak enak badan. Hasil  pemeriksaan menyatakan dia positif COVID-19. Kita juga belum tahu persisnya (Apakah test PCR atau Antigen),” ujar Anderson, Sabtu (24/7).

Setelah dinyatakan COVID-19, kemudian Salamat memilih melakukan isolasi mandiri. Dia dikabarkan melakukan isolasi mandiri di sebuah gubuk kecil di kawasan itu. Namun entah bagaimana, pria tersebut malah diserang warga pada Kamis 22 Juli 2021.

“Dia dipukuli karena warga tidak terima dia kenak Covid-19. Bahkan ada beberapa orang dari perangkat desa yang menganiaya. Saat penganiayaan itu, dia sudah diikat pakai tali dan dipukuli pakai kayu panjang,” ujarnya.

Terpisah, Juru Bicara Satgas COVID-19 Toba Lalo Hartono Simanjuntak mengatakan, pihaknya sudah mendapat kabar penganiayaan itu. Namun mereka belum mendapat kronologi lengkapnya.

“Saya harus ke lapangan. Kami harus cek kebenarannya bagaimana kronologis,” ujar Lalo.

(Nor)

Berita sebelumyaPLN Tambah Daya Listrik RS Putri Hijau Medan
Berita berikutnyaKemendagri Ajak Pemuda Papua Bicara Nasionalisme