Arsenal kembali menelan pil pahit. Setelah bermain imbang 2-2 melawan Crystal Palace pada Kamis (24/2/2025), peluang The Gunners untuk meraih gelar Liga Inggris semakin menipis.
Hasil imbang ini membuat Arsenal tertahan di posisi kedua klasemen, tertinggal 12 poin dari Liverpool yang berada di puncak. Kemenangan tipis Liverpool atas Manchester City dalam pertandingan sebelumnya sudah menancapkan paku pada harapan Arsenal untuk juara.
Tren Imbang yang Mematikan Harapan Arsenal
Sepanjang musim ini, Arsenal menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan: terlalu banyak hasil imbang. Dari 34 pertandingan, mereka mencatatkan 13 hasil seri, angka yang cukup tinggi dan menjadi faktor utama tertinggalnya mereka dari Liverpool.
Bahkan, sembilan dari hasil imbang tersebut terjadi ketika Arsenal sudah unggul terlebih dahulu. Kegagalan mereka dalam mengelola keunggulan menjadi bumerang besar yang menghambat perjalanan mereka menuju tangga juara.
Analisis Arteta Mengenai Kegagalan Arsenal
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengakui kelemahan timnya dalam menyelesaikan pertandingan. Ia menyebutkan beberapa faktor yang berkontribusi pada hasil imbang yang beruntun.
Arteta menunjuk pada marjin kemenangan yang tipis, performa lawan yang bagus, dan beberapa pertandingan yang dimainkan dengan 10 pemain. Namun, ia tetap menekankan bahwa Arsenal seharusnya bisa tampil lebih baik, terutama ketika sudah unggul.
Faktor-faktor Penyebab Hasil Imbang
Arteta menyebut sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap rentetan hasil imbang Arsenal. Faktor internal seperti kesalahan sendiri dan kelemahan dalam mempertahankan keunggulan menjadi sorotan utama.
Faktor eksternal seperti performa lawan yang bagus dan beberapa pertandingan yang dimainkan dengan 10 pemain juga turut berperan. Arteta mengakui bahwa timnya perlu memperbaiki beberapa aspek untuk bisa meraih kemenangan yang konsisten.
Implikasi Hasil Imbang Terhadap Posisi Arsenal
Dengan selisih 12 poin dari Liverpool, peluang Arsenal untuk juara Liga Inggris musim ini nyaris mustahil. Hasil imbang melawan Crystal Palace semakin memperjelas dominasi Liverpool.
Ini menjadi kali ketiga secara beruntun Arsenal harus puas menjadi runner-up. Meskipun menunjukkan perkembangan pesat dalam tiga tahun terakhir, kegagalan mengkonversi keunggulan menjadi kemenangan menjadi batu sandungan utama.
Performa Arsenal yang kurang konsisten dalam menyelesaikan pertandingan, ditandai dengan banyaknya hasil imbang, menjadi bukti bahwa tim masih perlu meningkatkan aspek tertentu. Arteta dan tim pelatih memiliki pekerjaan rumah besar untuk memperbaiki kelemahan tim sebelum memasuki musim berikutnya.
Meskipun begitu, perjalanan Arsenal musim ini tetap patut diapresiasi. Mereka mampu bersaing dengan tim-tim top Liga Inggris dan menunjukkan peningkatan yang signifikan. Namun, konsitensi dalam meraih kemenangan menjadi kunci untuk bisa mencapai puncak klasemen di masa depan.
