Gianluigi Donnarumma, kiper andalan Timnas Italia dan Paris Saint-Germain (PSG), mengaku kesulitan sepenuhnya menikmati kemenangan timnya atas Inter Milan di final Liga Champions. Hal ini dikarenakan banyak rekan setimnya di Gli Azzurri yang bermain untuk Inter.
Dalam pertandingan yang berakhir dengan skor telak 5-0 untuk kemenangan PSG, Donnarumma terlihat memeluk dan menghibur pemain Inter yang kecewa setelah peluit panjang berbunyi. Gestur tersebut menunjukkan profesionalitas dan rasa hormatnya kepada rekan-rekannya.
Kesulitan Merayakan Kemenangan
Donnarumma mengungkapkan perasaan campur aduknya usai pertandingan. Ia merasa sulit untuk sepenuhnya bergembira atas keberhasilan PSG karena di sisi lain lapangan terdapat teman-teman dekat dan rekan setimnya di Timnas Italia.
Setelah pertandingan, Donnarumma hanya memberikan pelukan hangat kepada para pemain Inter. Ia menyatakan tidak ada percakapan khusus yang terjadi selain ungkapan simpati dan persahabatan.
Kembali ke Timnas Italia
Donnarumma kini telah kembali bergabung dengan skuad Timnas Italia untuk mempersiapkan diri menghadapi dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di kamp latihan Timnas, ia bertemu kembali dengan empat pemain Inter: Alessandro Bastoni, Federico Dimarco, Nicolo Barella, dan Davide Frattesi. Kehadiran mereka membuatnya kembali mengingat pertandingan final Liga Champions.
Masa Depan Donnarumma di PSG
Kontrak Donnarumma bersama PSG tersisa satu tahun lagi. Rumor kepindahannya ke Inter Milan berhembus kencang setelah agennya terlihat di markas Inter.
Donnarumma sendiri menyatakan bahwa ia merasa nyaman di Paris dan berharap bisa memperpanjang kontraknya. Ia menegaskan bahwa PSG tetap menjadi pilihan utama.
Meskipun pernah menjadi pahlawan Italia di Euro 2020, performa Donnarumma sempat diragukan publik Italia karena beberapa kesalahan yang dilakukannya.
Peran Luis Enrique dalam Kembalinya Performa Donnarumma
Donnarumma kini merasa berada di puncak performa terbaiknya. Ia memberikan kredit besar kepada pelatih PSG, Luis Enrique, atas hal tersebut.
Luis Enrique berperan penting dalam membangun kembali kepercayaan diri Donnarumma, baik dari segi mental maupun teknis. Ia membantu Donnarumma menemukan keseimbangan dalam permainan.
Donnarumma merasa senang karena bisa kembali membuktikan kualitasnya dan mendapatkan kembali kepercayaan dari publik Italia.
Timnas Italia akan menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Norwegia dan Moldova. Donnarumma dan timnas bertekad untuk lolos ke Piala Dunia setelah gagal di dua edisi sebelumnya.
Secara keseluruhan, kisah Donnarumma ini menggambarkan kompleksitas dunia sepakbola profesional. Di satu sisi, ia merayakan kemenangan besar bersama klubnya; di sisi lain, ia tetap menjaga hubungan persahabatan dan profesionalitas dengan rekan-rekannya di timnas. Keseimbangan antara ambisi personal dan hubungan antar pemain menjadi sorotan menarik dari pengalamannya.