
garudaonline – Medan | Pengembangan infrastruktur di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) terus dilakukan. Salah satunya adalah revitalisasi sembilan pelabuhan yang ada pada kabupaten yang mengelilingi Danau Toba.
Sembilan pelabuhan itu antara lain, Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Simanindo, Pelabuhan Balige, Pelabuhan Onan Runggu, Pelabuhan Muara, dan Pelabuhan Sipanggan. Revitalisasi ini adalah upaya Kementerian Perhubungan dengan dukungan lintas instansi termasuk Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
“Sesuai arahan Menko Marves dan Menparekraf maka direvitalisasi pelabuhan-pelabuhan ini oleh Kementerian Perhubungan. BPODT selalu mendorong untuk percepatan pengembangan pelabuhan ini. Pengembangan ini adalah upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan aksesibilitas di kawasan Danau Toba,” ujar Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik Bambang Cahyo Murdoko di sela peninjauan Pelabuhan Penyebrangan Ajibata, Kabupaten Toba, Jumat (6/8/2021).
Bambang menjelaskan, saat ini sudah ada tiga pelabuhan yang rampung dikerjakan. Antara lain, Ajibata, Simanindo dan Tigaras. Pantauan di Ajibata, semua fasilitas yang disematkan cukup modern. Misalnya, untuk memesan tiket bisa dilakukan secara daring.
“Enam pelabuhan lainnnya dalam diproses dan diprediksi akan rampung pada 2021 dan dua di antaranya pada 2022,” ungkapnya.
Bambang menyebutkan, pengembangan pelabuhan dilakukan untuk menunjang aksesibilitas di kawasan Pariwisata Danau Toba. Fasilitas yang disematkan pada pelabuhan-pelabuhan itu juga dinilai representatif untuk memanjakan wisatawan.
“Berbagai fasilitas yang ada tentunya memberikan kenyamanan wisatawan. Tentunya ini akan menjadi daya tarik wisatawan. Kita tahu, misalnya, Samosir yang menjadi salah satu andalan di kawasan Danau Toba. Dengan aksesibilitas yang mumpuni, Samosir bisa diakses dari banyak pelabuhan,” ujarnya.
Selain fasilitas di Pelabuhan, armada penyebrangan juga terus ditingkatkan. Saat ini sudah banyak kapal feri milik pemerintah yang beroperasi di Danau Toba.
“Untuk transportasi air, kita sudah punya banyak armada kapal penumpang. Di antaranya KMP Ihan Batak dan KMP Kaldera Toba. Ini merupakan usaha pemerintah untuk memberikan kenyamanan dalam transportasi air. Kapal-kapal ini mampu memuat kendaraan bermotor. Kapasitasnya sangat memadai,” ungkapnya.
Dengan pengembangan infrastruktur yang terus digeber, BPODT optimis Danau Toba bisa menerima wisatawan baik domestik hingga mancanegara jika pandemik COVID-19 usai.
“Dimasa Masa pandemik ini kita mempersiapkan segala sesuatunya. Mulai dari destinasi, aksesibilitasnya, hingga kualitas Sumber Daya Manusianya. Jadi pelayanan dari segi akses, hospitality-nya, sarana dan prasarananya bisa meamenuhi standar Internasional,” pungkasnya.
(Nor)