Tikus Menyerang, Ratusan Hektar Padi di Batu Bara Terancam Gagal Panen

402
Muja Karya Bakti, memperlihatkan bulir padi yang batangnya putus digigit tikus

garudaonline-Batu Bara | Diperkirakan ratusan hektar tanaman padi yang ada di wilayah Kecamatan Air Putih, Batu Bara, terancam gagal panen, akibat serangan hama tikus.

Awalnya pertumbuhan padi tampak bagus, namun saat padi berusia 75 hari, hama tikus menyerang tanaman padi.

Akibatnya dua musim tanam (2MT) di kawasan itu hancur, dan membuat para petani merugi.

Hal itu diungkapkan pemerhati petani di Kecamatan Air Putih, Muja Karya Bakti kepada wartawan di areal persawahan, Desa Tanah Rendah, Kecamatan Air Putih, Batu Bara, Sabtu (5/2/2022).

“Saat ini kondisi tanaman padi petani milik petani di Desa Aras, Sukaraja, Tanah Rendah, Tanjung Muda, mengalami hal yang sama,” sebut Muja.

Petani saat ini menjerit, di masa pandemi Covid-19. “Pasalnya, harga pupuk dan obat-obatan melangit, hasil panen jauh dari harapan,” ujarnya.

Dikatakan Muja, kalau seperti ini kondisinya bisa dipastikan petani bakal gulung tikar, sudah dua musim tanam padi, Musim Tanam (MT) 2021 dan MT 2021-2022.

uja Karya Bakti juga sangat prihatin, karena tidak ada sedikit pun perhatian dari Dinas Pertanian Pemkab Batu Bara.

Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga tidak pernah memberi bimbingan kepada petani. “Sepertinya petani tidak punya orang tua,” kesal Muja.

Untuk biaya produksi sampai panen, petani harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Per hektar biaya yang harus dicari berkisar Rp12,5 juta.

Salah seorang petani, Raseli boru Sihaloho, mengatakan hal yang sama. Dia mengaku, sudah dua kali tanam gagal panen.

“Bayangkan pak, satu hektar cuma dapat 700 kilogram padi, mana harga cuma Rp 4.800, pupuk mahal, tumpur habislah kami pak,” sebutnya sambil menahan tangis.

Terpisah, Kepala Desa Aras, Muhammad Yusuf mengatakan, mayoritas petani yang ada di desanya mengalami gagal panen.

Hanya 8 goni dapat hasil panen dengan lahan 25 rante (1 ha), modal bajak sawah saja tidak pulang, apalagi pupuk dan racun. “Kasihan nasib petani,” katanya.

Para petani sangat mengharapkan perhatian Pemkab Batu Bara, melalui Dinas Pertanian. Karena untuk modal tanam padi di MT akan datang sudah habis.(SUSI)

Berita sebelumyaCoba Kabur, Spesialis Pencurian Mobil Keok Kena Peluru Tim SilumanĀ 
Berita berikutnyaKapolres Langkat Bantah Perkelahian Berujung Kematian di PKS Paya Mabar